ASSALAMUALAIKUM
;) Tajuk yang ingin dikongsikan pada
hari ini ialah memilih teman. Teman,,dalam erti kata lain, sahabat . .
rakan..kawan . . ingin mengingati agar kita berhati-hati dalam bergaul. Tanpa
kita sedar, setiap dosa yang kita lakukan ternyata bersumberkan daripada
pergaulan kita sehari-harian bersama orang lain..
Kelompok2 yang kita
mesti gauli hanya ada dua. Pertama, orang yang membantu kita untuk berbuat
kebaikan dan ketakwaan. Kedua, orang yang membantu kita dalam urusan dunia.
Jika Allah menjadikan kedua sifat tersebut, iaitu membantu dalam urusan dunia
dan akhirat, terhimpun pada seorang rakan, maka kamu harus bergaul dengannya .
. dan harus menjauhi teman yang tidak dapat memberikan kedua bantuan tersebut .
. Ingat ! Semua teman akan membahayakan agama kita . . hanya mereka yang
menolong kita dalam hal kebaikan yang akan menyelamatkan kita di dunia dan
akhirat . .
HAaaa ! J yang perlu diingat sangat2 kan, keselamatan itu
terletak kepada sikap menjauhi dan menghindari dari isu dan hal orang lain . . sikap
ini menerbitkan pahala yang sangat besar kepada kita melebihi daripada apa yang
kita khuatirkan . . Ingat,ibadah ada sepuluh bahagian . . satu bahagian
terletak pada diam, sedangkan sembilan bahagian lainnya ialah menjauhi dan
menghindari orang lain . . ( lebih kurang macam jangan nak sebokk sangat hal orang
lain , nak bercerita sana sini . . ) *tapi kalau perkara tu memang patut
diperbetulkan , teruskan ;) ISLAM ITU MUDAH
Bismillahirrahmanirrahim..
“Tatkala
saat-saat gentingku ingin melahirkan seorang khalifah di dunia ini, saat itu
jualah aku menghitung amalanku sendiri..Entah inikah pengorbananku yang
terakhir demi untuk mempertahankan zuriat suciku tercinta..
Aku
rela bertarung nyawa untuk kebahagiaan anakku..aku sanggup berputih mata
menahan tusukan-tusukan tajam ke badanku, asalkan anak yang dikandung selamat
dilahirkan..aku bias membiarkan darah dari badanku tumpah ke bumi, agar anakku
menjenguk dunia fana ini..
Ya
Allah..sakit apakah yang kurasakan sekarang..? Aku tidak mapu lagi bergerak
seperti biasa..denyut nadiku sekencang doakudusku agar dapatku gagahkan diri
melahirkannya..pengalaman pertamaku ini satu penderitaan bagiku..ingin saja aku
menendang jururawat-jururawat yang sedang sibuk mengelilingiku..
Allah..Allah..Allah..itulah
ungkapan yang keluar mengiringi anak kecilku..tangisannya yang pertama
kedengaran di cuping telingaku amat mengharukan aku..sakit yang kurasakan serta
merta hilang dengan tiba-tiba..kini aku terpaksa pula berdepan dengan kesakitan
yang lebih dahsyat apabila aku ‘dijahit’ berkali-kali. Hanya Allah saja yang
tahu apa yang aku rasakan saat itu !
Betapa
indahnya ciptaanMu, Ya Allah..betapa cantinya anugerahMu..Ya Allah..anak comel
itu kini berada di pangkuanku..Aku bersyukur padaMu kerana mengurniakan aku
seorang putera yang sempurna pada kejadiaanya..
Saat
itu aku menjagamu dengan penuh kasih sayang. Tidak akan aku izinkan sebarang
serangga yang ingin menggigitmu..siang malam aku mengusapmu dengan kelembutan
dan pengharapan..agar suatu hari nanti, dirimu akan menjadi insane yang
berjaya..
Tatkala
kau demam, dengan segera aku membawamu ke hospital..bimbang penyakit yang tidak
diingini akan berlaku..kau hanya mampu menangis kesakitan, kelaparan,
kedinginan dan berbagai-bagai lagi..malamnya, aku tidak akan melelapkan mataku
selagi kau tidak dapat tidur dengan lena..
Pertama
kali melihat kau merangkak, aku begitu gembira..terjahan kakimu dan suaramu
yang hanya boleh memanggil “ma..ma..” amat mendamaiakn..kau terlalu istimewa di
hatiku..
Di
siang hari, setelah selesai tugas-tugasku menyiapkan kerja-kerja rumah yang tak
mungkin akan habis, tugasku mengasuhmu berlanjutan hingga ke petang..
Di
malam harinya setelah lena kau dibuai mimpi, aku terus menyambung
tugasanku..penat lelahku menjagamu tak sedikitpu kurasakan lantaran kau adalah
amanah yang berharga bagiku..Kemudian, aku bertafakur sejenak di sudut
maghfirahMu..memohon keampunan agar diberi kekuatan menjadi seorang ibu yang
baik dan bercita-cita tinggi..
Wahai
anakku..
Andai
kau tahu betapa hebatnya ujian Allah kepada ibumu yang dhaif ini, pasti kau
tidak akan menangis lagi..andai jua kau tahu betapa susahnaya ingin
mebesarkanmu, nescaya kau akan memelukku saat dan ketika ini juga..
Wahai
anakku..
Hidup
ini hanya sementara..penuhilah dadamu dengan amal dan iman agar kau mampu
menangkis segala sengketa dan tribulasi hidup..kau terlalu mentah untuk
mengenal warna hitam putih kehidupan..kau hanya pandai menangis dan
ketawa..tanpa kau sedar, ada insane di sekelilingmu kebuluran dan tidak dapat
makan sepertimu..
Nun
jauh di sana,,tembakan , ledakan, dentuman..suara-suara tangisan anak-anak
kecil kedengaran..ibu-ibu menggendong bayi-nayi yang masih kecil, lari
bertempuaran menyelamatkan diri..mereka diburu, ditembak, dirogol dan dibunuh
kejam oleh manusia Yahudi keparat yang bertopengkan syaitan durjana ! Tiada
kedengaran senyum tawa dan nada gembira..yang kelihatan cumalah
bangunan-bangunan yang hancur berkecai, serpihan-serpihan batu-bata yang
berlonggok di sana-sini..
Wahai
anakku..
Ibumu
hanyalah ,anusia yang dhaif dan tak berharta..walau bagaimanapun, sejak dulu
aku menggenggam peradaban dan janji dalam mengajarmu erti sebuah kehidupan..
Walau
sejauh manapun perjalananmu nanti, hargailah sebuah pengalaman hidup..aku hanya
insane biasa yang tak punya apa-apa yang boleh dibanggakan..Cuma, naluri
keibuanku masih boleh bias berkata-kata tentang kebaikan..
Jambangan
bunga yang mekar itu umpama sebuah kehidupan..ianya akan layu satu persatu ditiup
angin kencang..rantingnya jua akan rebah ke bumi menongkah arus kemodenan yang
menggila..serpihan kelopak yang menguntum indah itu bakal menjadi warna yang
kekuningan, pudar ditelan hitam putih mazmumah..
Namun,
aku tetap percaya, dirimu terlalu berharga..aku adalah pendidikmu yang pertama
dan terakhir..aku yakin, kau adalah sehebat didikanku..aku mahu dirimu segagah
pujangga-pujangga alam yang rancak membicarakan erti kedamaian..aku juga ingin
kau semantap saterawan negara yang tidak henti-henti membariskan soal hati dan
jauhari..aku impikan agar kau akan mengikut jejak-jejak langkah para sahabat
baginda RAasulullah s.a.w mentarbiah diri..
Pasakkan
dalam hati akan ikrarmu itu..jadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai
pegangan..kau adalah manusia yang hebat wahai anakku..kau adalah sumber
inspirasiku..! “